Ruang Untukmu -
Bab 173
Bab 173
Bab 173
Tasya menjadi sedih mendengar hal itu. Dia bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan llana pada saat itu. Hlana adalah perempuan berusia 50 tahun yang mencoba melalui kehilangan anak laki laki dan menantu perempuannya secara tiba tiba. Kemudian, dia harus bertindak untuk mengurus perusahaan multi–miliar seorang diri. Terlebih lagi. dia harus membesarkan cucu laki–lakinya pada saat itu, Elan adalah harapan Hana satu–satunya.
Kini, Elan telah tumbuh menjadi seorang pria mandiri dan dia menjalankan perusahaannya dengan baik. Jadi, Hana akhirnya bisa bersantai dan menikmati masa pensiunnya.
“Ibumu adalah perempuan hebat. Meskipun aku tidak pernah berbicara denganya, dia punya tempat di hatiku sebagai orang kuat dan heroik.”
Tasya juga masih sangat muda–baru saja berumur dua tahun–kala itu. Jadi, kesan terhadap ibunya hanyalah seorang pahlawan perempuan di dalam foto. Pada saat itu, ayahnya baru saja memulai bisnis, jadi Tasya dibesarkan oleh nenek dari garis ibunya. Dua tahun kemudian, ayahnya menikah lagi dan saat itulah Pingkan bergabung ke dalam keluarga mereka. Pingkan membawa seorang anak perempuannya. Setelah nenek Tasya meninggal karena penyakit, ayahnya akhirnya membawa Tasya pulan ke
rumah untuk membesarkannya.
Pada saat itu, Hana dengan cepat menghentikan topik itu karena tidak ingin mengungkil masa lalu Tasya yang menyakitkan. Jadi, dia tersenyum dan bertanya, “Tasya, mengapa kamu tidak menebak siapa orang yang akan ikut acara makan siang kita?”
Sebenarnya, Tasya cukup yakin bahwa Nando yang akan bergabung dengan mereka untuk makan siang. Namun, dia hanya bisa bersikap pura–pura bingung Apakah kamu mengundang orang lain
untuk bergabung dengan kita
‘Aku mengundang Nando Aku mengajak kalian berdua untuk makan siang untuk berdiskusi dengan baik. Di luar dugaanku baliwa kamulah yang menyelamatkan Nando waktu itu. Ini pasti takdir
Tasya menarik bibirnya lalu tersenyum “Aku tidak menyangka kalau dia
adalah cucumu juga.”
Hana meminta Tasya untuk menjelaskan bagaimana dia menyelamatkan Nando secara deul. Oleh karena itu, Tasya memenuhi permintaan llana dengan menceritakan keseluruhan kejadian, Tasya juga menceritakan kepada Hana tentang beberapa pengalamannya bersama Nando katika mereka berada di luar negeri. Sementara itu, Hana mendengarkan dan menyimpulkan dalam benaknya bahwa itu adalah tanda kemesraan
hubungan antara Tasya dan Nando,
Maka dari itu, perempuan tua itu bersemangat untuk menyatukan keduanya menjadi pasangan. Begitu Tasya menjadi bagian dari keluarga Sofyan, Hana bisa dengan mudah memberikan dukungan dan kompensasi kepada Tasya dari berbagai aspek.
Pada saat itu, mobil balap berwarna abu–abu juga menuju ke arah restoran Nando telah mendapat panggilan telepon dari Hana pada malam sebelumnya dan telah menginstruksikannya agar berpakaian rapi untuk makan siang hari ini karena Tasya juga akan datang.
Hasilnya, Nando bangun pagi–pagi untuk pergi ke tukang cukur rambut dan mendapatkan potongan rambut yang bergaya untuk kencan makan siang hari ini. Wajahnya yang sudah tampan menjadi lebih tampan dan dewasa setelah perawatan–perawatan itu.
Saat ini, Nando telah sampai di restoran dan tetap tinggal di dalam mobilnya. Sambil berkaca di cermin, dia memberi semangat untuk dirinya sendiri. “Nando Sofyan, kamu harus memenangkan hati Tasya hari ini dan membuatnya menerima lamaranmu. Semangat!”
Kemudian, Nando mendorong pintu mobilnya terbuka dan masuk ke restoran. Selanjutnya, para pelayan memberi salam padanya dan menuntunnya ke arah ruang pribadi dimana dia lalu menunggu.
Sementara itu, Hana dan Tasya sampai pada pukul 11.50 siang. Sepanjang perjalanan, Tasya sibuk dengan pikirannya sendiri karena dia mencoba untuk menjelaskan masalah pertunangan itu ke Hana. Dengan demikian, Hana dapat menyerah dalam mengatur pernikahan untuk Tasya dan Nando
Begitu mereka memasuki ruang pribadi, Nando langsung berdiri untuk menyapa mereka berdua dan berkata dengan penuh kasih sayang kepada
Hana, “Nenek, akhirnya sampai!” Setelah mengatakan itu, Nando mengarahkan pandangan mata coklatnya yang ramal ke arah Tasya “Thsya!”
Sementara itu, Tasya balas menyapanya dengan senyuman “Kami datang awal hari ini.”
“Aku tidak berani telat untuk makan siang bersamamu,” Nando membalas dengan cerdik.
Mendengar hal i111. Thasya lidak lapat menahan d an tertawa mendengar kata–katanya. Llana melihat interaksi mereka dan alam dan l apas Mereka memang cocok untuk satu sama lain. Mereka terlibat vasi!
“Apa yang terjadi pada jarim link maklumatuk melihatnya.” Nando hampir langsung menyadari jarinya. Jadi, dengan cepat dia mengadukan tangan untuk mengecek luka Thisya
Sebagai respons, Tasya cepat–cepat menarik tanggunya “Akulaklak Aku tidak sengaja mengiris tanganku saat memotong Syner:0”
“Kamu ceroboh. Kamu harus menghindari memasak mulai dari sekianty Aku akan mentraktirmu makan.”
“Tidak, Jodi tidak biasa makan di luar”
“Ayo duduk. Mari kita pesan makanan” llama duduk di sisi kepala mno kemudian manajer restoran itu datang sendiri untuk memenu mencatat pesanan mereka. Di saat yan sama, manajeriestoru illi conjukkan kekhasan restoran mereka.
Tasya duduk dan mendengarkan manajer itu memperkenalkan bahan bahan mewah mereka yang segar dan impor, yang semuanya diterbangkan ke restoran. Tasya menyadari dari cara bahan–bahan diperolehi bahwa tempat ini jelas bukan restoran yang dapat dikunjungi oleh masyarakat pada umumnya.
“Hidangkan satu dari setiap menu yang ada, kalau begitul” llana mengatakan dengan angkuh
Previous Chapter
Next Chapter
If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report